Kamis, 03 Mei 2012

Dongeng (1) : Lobak Raksasa


Lobak Raksasa
P
ada suatu masa hiduplah seorang petani miskin yang bekerja keras setiap hari. Ia menggali dan mencangkul serta menanami sedikit tanahnya, tetapi ia tetap hidup miskin. Peteni itu mempunyai kakak laki-laki yang jauh lebih kaya. Ia seorang pedagang kain sutera yang sangat pelit dan lebih mementingkan diri sendiri.
Pada suatu hari, di kebun petani itu sebuah lobak tumbuh semakin besar dan sepertinya tidak akan pernah berhenti tumbuh. Lobak itu tumbuh sebesar gerobak. Tidak pernah ada lobak seperti itu sebelumnya. Petani itu tidak tahu apa yang harus ia lakukan dengan lobak sebesar itu. Ia tidak berani memotongnya dan memakannya sendiri. Lalu ia memutuskan membawanya kepada Raja dan memberikannya sebagai persembahan. Sang Raja tersentuh atas kebaikan sang petani dan memberinya hadiah berupa satu peti penuh dengan batu-batuan berharga.
Kakak sang petani, bukannya merasa senang terhadap adiknya, malahan merasa iri. Ia ingin menghadap Raja dan mengharapkan hadiah juga. “Jika saudara saya mendapat hadiah besar dengan hanya memberikan sebuah lobak, apa yang akan saya terima jika saya memberinya beberapa meter kain sutera mahal?” ia berkata pada diri sendiri.
Oleh karena itu, dia mengirimkan dua gulung kain sutera mahal ke istana Raja dan menunggu hadiah yang akan diberikan kepadanya. Kalian dapat membayangkan betapa terkejutnya kakak petani itu ketika menyaksikan sebuah gerobak besar yang aneh ditarik oleh salah satu penjaga istana ketika tiba di gerbang rumahnya. Raja telah mengirimkan sebuah lobak raksasa sebagai hadiah.
“ Teriring salam hormat Raja” ujar penjaga istana itu
Akhirnya pedagang yang pelit itu harus memakan sup lobak itu selama berbulan-bulan. Dan sejak hari itu, ia belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar