Kamis, 03 Mei 2012

CERITA RAKYAT (2) : TING GEGENTING


TING GEGENTING
Dahulu ada seorang anak yatim tinggal dengan ibunya. Mereka hidup sebagai petani. Mereka tinggal di suatu dusun di tepi hutan yang sunyi dan sepi.
Pada suatu hari, sang anak kelaparan. Ia berkata pada ibunya, “ Ting gegenting, perutku sudah genting kelaparan mau makan.”
“ Ibunya menjawab, “tunggulah anakku, sebentar, ibu mau menebas ladang dulu.”
Setelah ibunya selesai menebas ladang, si anak bangun dari tidurnya dan merengek kembali, “ Ting gegenting, perutku sudah genting kelaparan, mau makan!”
“Sekali lagi ibunya menjawab, “ Tunggu nak, ibu mau membakar ladang dulu.”
Karena lemah, sang anak tidur lagi. Setelah ibunya selesai membakar ranting-ranting dan daun-daunan di atas ladang, si anak pun terjaga karena lapar perutnya.
“ Ting gegenting, perutku sudah genting kelaparan, mau makan,” tangisnya.
Ibunya menjawab, “ Tunggu nak, ibu mau menanam padi dulu.”
Si anak pun tertidur lagi. Setelah ibunya selesai menanam padi, si anak pun terbangun lalu menangis minta makan.
Ibunya menjawab segera, “ Sabar nak, Ibu mau mencuci beras dulu.”
Setelah ibunya selesai mencuci beras, anaknya sudah terjaga sambil menangis, “ Ting gegenting, perutku sudah kelaparan mau makan!”
“Sabar nak, Ibu masih mau menanak nasi dulu ,” jawab ibunya.
Si anak yang sudah lemah badannya segera tertidur. Akan tetapi, tak lama ia bangun lagi. Ia terus merengek dan meringis… suaranya terengah-engah.
“ ting ge…genting…pe…rutku…suuu…dah genting, ke…laparan…mau maa…kaaannn.”
Akhirnya ibunya menjawab, “ sebentar lagi nak, Ibu mau menempatkan nasi di piring dulu.”
Akan tetapi, si ibu terkejut. Ketika si ibu melihat anaknya, anaknya sudah meninggal karena kelaparan. Sang ibu dengan hati sedih mendekati anaknya. Ia menangis sedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar