BATU BADAON
Bajak
laut sering datang ke Pulau Rote. Ia merampas harta rakyat. Rakyat hidupnya tak
tenteram. Mereka menyingkir ke gunung-gunung.
Tampillah
seoang muda bernama Bais. Ia meninggalkan istrinya. Lalu, dengan mengendarai
kuda ia pergi mencari moyangnya. Baidaleloe, moyangnya Bais, tinggal di Gunung
Lamola. Ia kebal pada senjata.
Dari
moyangnya itu, Bais mendapatkan kekebalan. Ketika hendak pulang, Bais dibekali
seruas tabung bamboo berisi obat kebal. Dengan bantuan beberapa orang teman,
Bais berhasil menumpas bajak laut.
Enam tahun
kemudian, Pulau Rote diserang pasukan Helong. Pasukan Rote kalah karena kurang
latihan. Raja Rote ditawan.
Pasukan
Bais berhasil mengalahkan pasukan Helong. Bais diambil menantu oleh Raja Rote.
Ia dikawinkan dengan Beis. Pada suatu hari, Bunameni, istri Bais, datang ke
istana tapi ditolak.
Suatu
ketika, bapak dan ibu Bais pun datang ke istana, tetapi juga ditolak. Bais
mengatakan bahwa bapak dan ibunya telah meninggal.
Orang tua
Bais pergi ke sebuah bukit. Di sana mereka menangis. Air mata mereka berubah
menjadi banjir besar. Istana Bais pun terlanda banjir. Bais dan Beis berubah
menjadi buaya.
Bunameni
meminta kepada Dewata agar suaminya bisa kembali menjadi manusia. Permintaan
ini tidak dikabulkan. Dewata menyuruh Bunameni pulang karena anak-anaknya telah
rindu.
Di rumah
Bunameni telah tersedia beras sebakul. Jika ditanak sebutir saja, butir beras
akan menjadi nasi yang cukup dimakan sekeluarga. Bunameni hidup dengan dua
orang anaknya, yaitu Matia dan Lilo. Keajaiban beras itu tak pernah diceritakan
kepada anaknya.
Pada
suatu hari, Bunameni di ajak tetangganya mencari ikan ke laut. Ia nerpesan
kepada Matia agar menanak sebutir beras saja. Pesan itu tidak diindahkan Matia.
Ia mengambil seliter beras lalu ditanaknya . ketika air beras mendidih, tumpahlah
airnya. Akhirnya, periuk berubah menjadi sebuah mata air, menjadi anak sungai
hingga ke tepi laut.
Bunameni
sangat marah. Ia berkata kepada anaknya, “ Matia Ibu mau pergi untuk
selama-lamanya. Lebih baik ibu tinggl dalam perut batu Badaon daripada tinggal
bersama anak yang tak mau mendengarkan nasihat orang tua.”
Bunameni
pergi mendaptkan sebuah batu besar di lereng bukit. Konon batu itu datang
sendiri dari Hindia belakang karena penduduk di sana tidak mau lagi memujanya.
Disebut “ Batu Badaon” karena tertutup oleh banyak daun. Pada batu ini ada
pintu yang bisa membuka dan menutup sendiri. Untuk membuka pintu itu, orang
harus menyanyi. Bunameni menyanyi. Pintu batu terbuka. Bunameni lalu masuk.
Tiba-tiba Matia menyusul dengan menggendong adiknya. “ Ibu, jangan masuk!” seru
Matia. “Matia sudah bertaubat, Bu!”
Mendengar
suara Matia itu, batu pun cepat-cepat menutup mulutnya. Hingga rambut Bunameni
tertinggal di luar. Matia meletakkan adiknya di tanah. Ia lalu bernyanyi, namun
ibunya tidak mau keluar. Matia pun meninggalkan batu seraya berkata, “ Adikku,
ibu telah membenci kita karena kita telah mengabaikan pesannya.”
terimakasih sudah berbagi cerita menarik untuk mendongengi anak anak nusantara
BalasHapusiya, masama :) dan terima kasih sudah berkunjung ke blog saya^^
HapusSbnrnya cerita batu badaon ini berasal dari nusa tnggra atau maluku utara
BalasHapusThanks with your story. Dan asal ceritanya dari Maluku.
BalasHapus